Subscribe:

Ads 468x60px

Kamis, 06 Juni 2013

cemas ohh cemas


cemas dalam bahasa kedokterannya axientas ( keren kan bahasa nya :D )

cemas simpel tp apa sih definisi nya??
Cemas adalah suatu sinyal yang menyadarkan; memperlihatkan adanya bahaya yang mengamcam dan memungkinkan seseorang mengambil tindakan untuk mengatasi ancaman.

nah cemas itu ada 2, bersifat fisiologis ( normal) dan patologis ( abnormal )
o    Kecemasan normal adalah suatu penyerta yang normal dari pertumbuhan, dari pengalaman suatu yang baru dan belum dicoba, dan dari penemuan identitasnya sendiri dan arti hidup.
o    Kecemasan patologis adalah respon yang tidak sesuai terhadap stimulus yang diberikan berdasarkan pada intensitas dan durasinya.

nahhh gejala cemas itu bagaimana tuh?
     Gejala psikologik:
Ketegangan, kekuatiran, panik, perasaan tak nyata, takut mati , takut ”gila”, takut
kehilangan kontrol dan sebagainya.
     Gejala fisik:
Gemetar, berkeringat, jantung berdebar, kepala terasa ringan, pusing, ketegangan otot, mual, sulit bernafas, baal, diare, gelisah, rasa gatal, gangguan di lambung dan lain-lain.
Keluhan yang dikemukakan pasien dengan anxietas kronik seperti: rasa sesak nafas; rasa sakit dada; kadang-kadang merasa harus menarik nafas dalam; ada sesuatu yang menekan dada; jantung berdebar; mual; vertigo; tremor; kaki dan tangan merasa kesemutan; kaki dan tangan tidak dapat diam ada perasaan harus bergerak terus menerus; kaki merasa lemah, sehingga berjalan dirasakan beret; kadang- kadang ada gagap dan banyak lagi keluhan yang tidak spesifik untuk penyakit tertentu. Keluhan yang dikemukakan disini tidak semua terdapat pada pasien dengan gangguan anxietas kronik, melainkan seseorang dapat saja mengalami hanya beberapa gejala 1 keluhan saja. Tetapi pengalaman penderitaan dan gejata ini oleh pasien yang bersangkutan biasanya dirasakan cukup gawat.
TATALAKSANA DIAGNOSIS DAN TERAPI GANGGUAN ANXIETAS
  Dr. Evalina Asnawi Hutagalung, Sp.KJ

terus juga ada kan, kenapa cemas di tempat ramai? pasti bingung kan ini jawabannya

•    Faktor Presipitasi
Stressor pencetus mungkin berasal dari sumber internal atau eksternal. Stressor pencetus dapat dikelompokkan menjadi 2 katagori :
1. Ancaman terhadap integritas seseorang meliputi ketidakmampuan fisiologis yang akan datang atau menurunnya kapasitas untuk melakukan aktifitas hidup sehari- hari.
2. Ancaman terhadap sistem diri seseorang dapat membahayakan identitas, harga diri dan fungsi sosial yang terintegrasi seseorang.
•    Mekanisme Koping
Ketika mengalami ansietas individu menggunakan berbagai mekanisme koping untuk mencoba mengatasinya dan ketidakmampuan mengatasi ansietas secara konstruktif merupakan penyebab utama terjadinya perilaku patologis. Ansietas tingkat ringan sering ditanggulang tanpa yang serius.
Tingkat ansietas sedang dan berat menimbulkan 2 jenis mekanisme koping:
1. Reaksi yang berorientasi pada tugas, yaitu upaya yang disadari dan berorientasi pada tindakan untuk memenuhi secara realitis tuntutan situasi stress.
2. Mekanisme pertahanan ego, membantu mengatasi ansietas ringan dan sedang, tetapi jika berlangsung pada tingkat sadar dan melibatkan penipuan diri dan distorsi realitas, maka mekanisme ini dapat merupakan respon maladaptif terhadap stress.

tapi tenang, cemas itu ada tingatannya yaitu :

Stuart dan Sundeen (1995) membagi kecemasan menjadi 4 tingkatan yaitu :

1. Kecemasan Ringan

Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan sehari-hari. Pada tingkat ini lahan persepsi melebar dab individu akan berhati-hati dan waspada. Individu terdorong untuk belajar yang akan menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas.

a. Respon Fisiologis
•    Sesekali nafas pendek
•    Nadi dan tekanan darah naik
•    Gejala ringan pada lambung
•    Muka berkerut dan bibir bergetar
b. Respon Kognitif
•    Lapang persegi meluas
•    Mampu menerima ransangan yang kompleks
•    Konsentrasi pada masalah
•    Menyelesaikan masalah secara efektif
c. Respon perilaku dan Emosi
•    Tidak dapat duduk tenang
•    Tremor halus pada tangan
•    Suara kadang-kadang meninggi
2. Kecemasan sedang

Pada tingkat ini lahan persepsi terhadap lingkungan menurun/individu lebih memfokuskan pada hal penting saat itu dan mengesampingkan hal lain.

a. Respon Fisiologis
•    Sering nafas pendek
•    Nadi ekstra systole dan tekanan darah naik
•    Mulut kering
•    Anorexia
•    Diare/konstipasi
•    Gelisah
b. Respon Kognitif
•    Lapang persepsi menyempit
•    Rangsang Luar tidak mampu diterima
•    Berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya
c. Respon Prilaku dan Emosi
•    Gerakan tersentak-sentak (meremas tangan)
•    Bicara banyak dan lebih cepat
•    Perasaan tidak nyaman
3. Kecemasan Berat

Pada kecemasan berat lahan persepsi menjadi sempit. Individu cenderung memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan hal-hal yang lain. Individu tidak mampu berfikir berat lagi dan membutuhkan banyak pengarahan/tuntutan.

a. Respon Fisiologis
•    Sering nafas pendek
•    Nadi dan tekanan darah naik
•    Berkeringat dan sakit kepala
•    Penglihatan kabur
b. Respon Kognitif
•    Lapang persepsi sangat menyempit
•    Tidak mampu menyelesaikan masalah
c. Respon Prilaku dan Emosi
•    Perasaan ancaman meningkat
•    Verbalisasi cepat
•    Blocking
4. Panik

Pada tingkat ini persepsi sudah terganggu sehingga individu sudah tidak dapat mengendalikan diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa walaupun sudah diberi pengarahan/tuntunan.

a. Respon Fisiologis
•    Nafas pendek
•    Rasa tercekik dan berdebar
•    Sakit dada
•    Pucat
•    Hipotensi
b. Respon Kognitif
•    Lapang persepsi menyempit
•    Tidak dapat berfikir lagi
c. Respon Prilaku dan Emosi
•    Agitasi, mengamuk dan marah
•    Ketakutan, berteriak-teriak, blocking
•    Persepsi Kacau
•    Kecemasan yang timbul dapat diidentifikasi melalui respon yang dapat berupa respon fisik, emosional, dan kognitif atau intelektual.
d. Respon Fisiologis
•    Kardiovaskuler : Palpitasi berdebar, tekanan darah meningkat/menurun, nadi meningkat/menurun
•    Saluran Pernafasan : Nafas cepat dangkal, rasa tertekan di dada, rasa seperti tercekik
•    Gastrointestinal : Hilang nafsu makan, mual, rasa tak enak pada epigastrium, diare
•    Neuromuskuler : Peningkatan refleks, wajah tegang, insomnia, gelisah, kelelahan secara umum, ketakutan, tremor
•    Saluran Kemih : Tak dapat menahan buang air kecil
•    Sistem Kulit : Muka pucat, perasaan panas/dingin pada kulit, rasa terbakar pada muka, berkeringat setempat atau seluruh tubuh dan gatal-gatal
•    Respon Kognitif : konsentrasi menurun, pelupa, raung persepsi berkurang atau menyempit, takut kehilangan kontrol, obyektifitas hilang
•    Respon emosional : Kewaspadaan meningkat, tidak sadar, takut, gelisah, pelupa, cepat marah, kecewa, menangis dan rasa tidak berdaya


nah terus apakah ada perbedaan antara cemas dan takut??

•    Kecemasan (Anxiety) adalah perasaan tidak nyaman yang biasanya berupa perasaan gelisah, takut, atau khawatir yang merupakan manifestasi dari factor psikologis dan fisiologis. Komponen-komponen yang terlibat saat seseorang merasa cemas adalah komponen kognitif, somatik, emosional, and behavioral.
Kecemasan biasanya terjadi tanpa stimulus yang jelas, sehingga kecemasan harus dibedakan dengan rasa takut (fear) sebab takut muncul karena adanya ancaman yang jelas dari luar.
•    Rasa takut berhubungan dengan tingkah laku spesifik untuk menghindar dan menjauh dari stimulus yang tidak menyenangkan. Sedangkan kecemasan merupakan akibat dari ancaman yang tidak jelas, tidak bisa dikontrol dan tidak bisa dihindari
•    Serangan panik terjadi secara tiba-tiba dan mencapai puncak intensitas dalam 10-15 menit. Serangan biasanya berlangsung selama beberapa menit, tetapi dapat berlanjut sampai berjam-jam, dan diasosiasikan dengan dorongan yang kuat untuk melarikan diri dari situasi dimana serangan itu terjadi.
•    Hutagalung, Evalina Asnawi. Tatalaksana Diagnosis dan Terapi Gangguan Anxietas. [Internet] 2007 [cited 2011 Juni 05]. Available from : http://gangguan_anxietas.htm


hemm sekian dari saya semoga bermanfaat tulisan ini di kedepannya, saya mohon pamit :-bd

0 komentar:

Posting Komentar