Subscribe:

Ads 468x60px

Kamis, 22 November 2012

Persalinan Normal

Definisi Persalinan 
  Persalinan adalah proses fisiologik dimana uterus mengeluarkan atau 
berupaya mengeluarkan janin dan plasenta setelah masa kehamilan 20 minggu atau 
lebih dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan 
atau tanpa bantuan.

Pembagian Persalinan 
  Menurut cara persalinan dibagi menjadi : 
  Persalinan biasa atau normal (eutosia) adalah proses kelahiran janin pada 
kehamilan cukup bulan (aterm, 37-42 minggu), pada janin letak memanjang, 
presentasi belakang kepala yang disusul dengan pengeluaran plasenta dan 
seluruh proses kelahiran itu berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa 
tindakan/pertolongan buatan dan tanpa komplikasi.
 
  Persalinan abnormal adalah persalinan pervaginam dengan bantuan alat-alat 
maupun melalui dinding perut dengan operasi caesarea.
   
 Faktor-Faktor Dalam Persalinan 
Ada beberapa faktor yang berperan dalam persalinan yaitu : 
 Tenaga atau Kekuatan (power)  ; his  (kontraksi uterus), kontraksi otot dinding 
perut,  kontraksi diafragma pelvis,  ketegangan,  kontraksi ligamentum 
rotundum, efektivitas kekuatan mendorong dan lama persalinan. 
 Janin (passanger) ; letak janin, posisi janin, presentasi janin dan letak plasenta.

  Jalan Lintas (passage)  ; ukuran dan tipe panggul,  kemampuan serviks untuk 
membuka,  kemampuan kanalis vaginalis dan introitus vagina untuk 
memanjang. 
  Kejiwaan (psyche) ; persiapan fisik untuk melahirkan, pengalaman persalinan, 
dukungan orang terdekat dan intregitas emosional.
 
 Tanda Persalinan 
 Tanda Permulaan Persalinan 
 Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya wanita 
memasuki bulannya atau minggunya atau harinya yang disebut kala pendahuluan 
(preparatory stage of labor). Ini memberikan tanda-tanda sebagai berikut : 
a.  Lightening  atau  settling  atau  dropping  yaitu kepala turun memasuki pintu 
atas panggul terutama pada primigravida. Pada multipara tidak begitu 
terlihat, karena kepala janin baru  masuk pintu atas panggul menjelang 
persalinan. 
b.  Perut kelihatan lebih melebar dan fundus uteri menurun. 
c.  Perasaan sering-sering atau susah kencing (polakisuria) karena kandung 
kemih tertekan oleh bagian terbawah janin. 
d.  Perasaan sakit di perut dan di pinggang  oleh adanya kontraksi-kontraksi 
lemah dari uterus (false labor pains). 
e.  Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa 
bercampur darah (bloody show).

 Tanda in-partu 
a.  Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur. 
b. Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan-robekan 
kecil pada serviks. 
c.  Dapat disertai ketuban pecah dini. 
d.  Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan terjadi pembukaan serviks.
 
 Tahap Persalinan 
Tahap persalinan meliputi 4 fase/kala : 
  Kala I : Dinamakan kala pembukaan, pada kala ini serviks membuka sampai 
terjadi pembukaan 10 cm. Proses membukanya serviks dibagi atas 2 fase : 
a.  Fase laten berlangsung selama 7-8 jam pembukaan terjadi sangat lambat 
sampai mencapai ukuran diameter 3 cm. 
b.  Fase aktif dibagi dalam 3 fase yaitu fase akselerasi dalam waktu 2 jam, 
pembukaan 3 cm tadi menjadi  4 cm dan fase dilatasi maximal  dalam 
waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat dari 4 menjadi 9 cm 
dan fase deselerasi pembukaan menjadi lambat kembali dalam waktu 2 
jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap 10 cm. 
Kala I ini selesai apabila pembukaan serviks uteri telah lengkap. Pada 
primigravida  kala I berlangsung kira-kira 12  jam sedang pada 
mult igravida 8  jam.  Pembukaan primigravida  1 cm tiap jam dan 
multigravida 2 cm tiap jam.
  Kala II :  Kala pengeluaran karena berkat kekuatan his dan kekuatan 
mengedan janin didorong keluar sampai lahir. Kala ini berlangsung 1,5 jam 
pada primigravida dan 0,5 jam pada multipara. 
  Kala III :  Kala  uri/plasenta terlepas dari dinding uterus dan dilahirkan. 
Prosesnya 6-15 menit setelah bayi lahir.

 Kala IV  :  Observasi dilakukan mulai lahirnya plasenta selama 1 jam, hal ini 
dilakukan untuk menghindari terjadinya perdarahan postpartum. Observasi 
yang  dilakukan  melihat  tingkat kesadaran penderita, pemeriksaan tanda-
tanda vital (tekanan darah, nadi dan pernapasan), kontraksi uterus dan 
terjadinya pendarahan.


0 komentar:

Posting Komentar