Keratitis
Definisi
Keratitis
adalah peradangan kornea, disebabkan bakteri, virus, jamur, autoimun. Pada
umumnya didahului proses trauma, penggunaan lensa kontak, pemakaian obat golongan
kortikosteroid tak terkontrol atau perluasan infeksi konjungtiva.
Sumber: (Soon-Phaik Chee, et all, Atlas of Inflamatory Eye
Disease, Apublication of Singapore National Eye Centre, Saunders Elsevier,
Singapore 2007)
Etiologi
Keratitis dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti kurangnya
air mata, keracunan obat, reaksi alergi terhadap yang diberi topical, dan
reaksi terhadap konjungtivitas menahun.
Sumber : Ilmu Penyakit
Mata, Sidarta Ilyas, FK UI, ed. 3.
Tanda dan
gejala
Keratitis akan memberikan gejala mata merah, rasa silau, dan
merasa kelilipan.
Sumber : Ilmu Penyakit
Mata, Sidarta Ilyas, FK UI, ed. 3.
Klasifikasi
Pembagian
keratitis ada bermacam-macam, salah satunya adalah klasifikasi keratitis
menurut kausanya :
a.
Bakteri
-
Diplococcus pneumonia
-
Streptococcus haemoliticus
-
Pseudomonas aeruginosa
-
Klebsiella pneumonia
b.
Virus
-
Herpes simpleks
-
Herpes zoster
-
Variola
-
Vacinia
c.
Jamur
-
Candida
-
Aspergillus
-
Nocardia
-
Cephalosporum
d.
Alergi terhadap :
-
Stafilokok (ulkus marginal)
-
Tuberkuloprotein (keratitis
flikten)
-
Toksin (ring ulcer ,
ulkus anularis)
e.
Defisiensi vitamin
-
Avitaminosis A (xeroftalmia)
f.
Kerusakan N. V
-
Keratitis neuroparalitik
g.
Tidak diketahui penyebabnya
(ulkus moorens)
Sumber : Oftalmologi
Umum, Vaughan & Asbury, ed. 17.
Ø Menurut tempatnya
a.
Keratitis superfisial
Ulseratif
-
Keratitis pungtata
superfisial ulserativa
-
Keratitis flikten
-
Keratitis herpetika
-
Keratitis sicca
-
Keratitis rosasea
Non-ulseratif
-
Keratitis pungtata
suferfisial Fuchs
-
Keratitis numularis Dimmer
-
Keratitis disiformis
Westhoff
-
Keratokonjungtivitis
epidemika
b.
Keratitis profunda
Ulseratif
-
Keratitis et lagoftalmus
-
Keratitis neuroparalitik
-
Xeroftalmia
-
Trakoma dengan infeksi
sekunder
-
Keratitis gonore
-
Ulkus serpens akut
-
Ulkus serpens kronis
-
Ulkus ateromatosis
Non-ulseratif
-
Keratitis interstitial
-
Keratitis pustuliformis
profunda
-
Keratiis disiformis
-
Keratitis sklerotikans
Sumber :
Salim cit Wiyana, 1993
Diagnosis
Tes penunjang :
o
Tes
flouresin
o
Tes
sensibilitas kornea
o
Keratoskop
placido
o
Scrapping
epitel kornea
o
Tes
sensitivitas
Penatalaksanaan
1. Kausatif dengan memperhatikan
bentuk infiltrat, scrapping kornea dan tes sensitivitas / kultur
2. Supportif : artificial tears,
serum otologus, golongan kortikosteroid ( untuk keratitis profunda )
3. Operatif : Flap konjungtiva /
amnion
0 komentar:
Posting Komentar