assalamualaikum :)
pasti tau dan pernah kan mengalami DIARE, kita mencoba kupas tuntas one by one, step by step
pertama
marilah kita berdoa, supaya ilmu yg kita dapatkan ini bermanfaat, buat
kedua orang tua kita semoga di beri kesehatan dan rezeki yang halal
buat saudara2 kita yang masih di timpa musibah dan sakit semoga di beri ketabahan dan kesabaran dalam menjalankannya
yang lagi sakit semoga di beri kesembuhan. AMIN
oke mulai dari pertama
Definisi
Diare
adalah buang air besar yang berbentuk cair atau setengah cair,
frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali per hari dapat disertai /
tanpa lendir
IPD FKUI Jilid 1
Etiologi
a. Faktor Infeksi
1. Penyebab utama diare pada anak adalah infeksi saluran pencernaan. Jenis-jenis infeksi yang umumnya menyerang meliputi :
Infeksi bakteri oleh kuman Vibrio cholerae, E. coli, Salmonella,
Shigella, Campylobacter dan serangan bakteri lain yang jumlahnya
berlebihan dan patogenik.
Infeksi virus : Enterovirus, Adenovirus dan Rotavirus.
Infeksi parasit oleh cacing dan protozoa.
Infeksi jamur ( candidiasis )
2. Infeksi di bagian tubuh lain akibat sakit berat diluar alat pencernaan (terutama pada bayi dan anak dibawah 2 tahun ).
Otitis Media Akut
Tonsilofaringitis
Bronkopneumonia
Encephalitis
b. Faktor Malabsorpsi
1. Malabsorpsi Karbohidrat :
Disakarida ( Intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa ).
Monosakarida ( Intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa ).
Pada bayi dan anak yang terserang : Intoleransi laktosa.
2. Malabsorpsi lemak
3. Malabsorpsi protein.
c. Faktor Makanan :
Makanan basi
Beracun
Alergi
d. Faktor Psikologis
e. Faktor lingkungan : kebersihan, sanitasi dan gaya hidup manusia.
IPD FKUI Jilid 1
Klasifikasi
Diare terbagi dua berdasarkan mula dan lamanya , yaitu diare akut dan diare kronik ( Mansjoer dkk, 1999 ).
a. Diare Akut
Diare
akut didefinisikan sebagai keluarnya buang air besar 3 kali atau lebih
yang berbentuk cair dalam 1 hari dan berlangsung kurang dari 14 hari
(Soegijanto, 2002). batas maksimal 3 minggu
b. Diare Kronik
Adalah diare menahun , dimana diare berlanjut sampai 2 minggu atau lebih
dengan frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali ( Sunoto, 1987 ).
c Diare Subakut : waktu terjadinya antara diare akut dan kronik
Berdasarkan patofisiologi
• Diare Inflamasi
Diare Inflamasi ditandai dengan adanya demam, nyeri perut, fases yang
berdarah dan berisi lekosit serta lesi inflamasi pada biopsy mukosa intestinal. Pada
beberapa kasus terdapat hipoalbuminemia, hipoglobulinemia, protein losing
enterophaty. Mekanisme inflamasi ini dapat bersamaan dengan malabsorbsi dan
meningkatnya sekresi intestinal.
• Diare Osmotik
Diare osmotic terjadi jika cairan yang dicerna tidak seluruhnya aiabsorbsi oleh
usus halus akibat tekanan osmotic yang mendesak cairan kedalam lumen intestinal.
Peningkatan
volume cairan lumen tersebut meliputi kapasitas kolon untuk reabsorbsi,
nutrien dan obat sebagai cairan yang aggal dicerna dan diabsorbsi
• Diare Sekretori
Diare Sekretori ditandai oleh volume feses yang besar oleh karena
abnormalita cairan dan transport elektrolit yang tidak selalu berhubungan dengan
makanan yang dimakan. Diare ini biasanya menetap dengan puasa. Pada keadaan ini
tidak ada malabsorbsi larutan. Osmolalitas feses dapat diukur dengan unsure ion normal tanpa adanya osmotic gap pada feses.
• Perubahan Motilitas Intestinal (Altered Intestinal Motility)
Diare ini disebabkan oleh kelainan yang menyebabkan perubahan motilitas
intestinal. Kasus paling sering adalah Irritable Bowel Syndrome. Diare ini ditandai
dengan adanya konstipasi, nyeri abdomen, passase mucus dan rasa tidak sempurna
dalam defaksi. Pada beberapa pasien dijumpai konstipasi dengan kejang perut yang
berkurang dengan diare, kemungkinan disebabkan kelainan motilitas intestinal. Diare
terjadi akibat pengaruh fekal atau obstruksi tumor dengan melimpahnya cairan kolon diantara feses atau obstruksi
• Diare Factitia (Factitious Diarrhea)
Diare ini terjadi pada pasien yang diduga memiliki riwayat penyakit psikiatrik
atau tanpa riwayat penyakit diare sebelumnya. Penyebabnya dapat berupa infeksi
intestinal, penggunaan yang salah terhadap laktsantia. Pasien ini umumnya wanita
dengan
diare kronik berat, nyeri abdomen, berat badan menurun, oedem perifer
dan hipokalemia. Kejadian ini terjadi pada sekitar 15 % pasien diare
kronik
[code]www.library.usu.ac.id[/code]
Gejala klinis
Gejala
akibat kehilangan cairan : turgor kulit berkurang, nadi lemah sampai
tak teraba, takikardi, mata cekung, ubun-ubun cekung, suara parau, kulit
dingin, jari-jari sianosis, membran mukosa kering, anuri sampai uremia.
Gejala
akibat kehilangan elektrolit : asidosis ( defisist bikarbonat ) :
muntah, pernapasan cepat dan dalam ( Kuszmaul), defisiensi kalium
intrasel : lemah jantung, aritmia jantung, henti jantung, ileus
paralitik ( distensi abdomen ), hipoglikemia : pada malnutrisi, dapat
terjadi kejang dan koma
[code]www.ppmplp.depkes.go.id[/code]
kalo sampai dehidrasi harus cepat2 di tanganin dan di bawa ke RS supaya dapat patch yang tepat
sekian dari saya,semoga ilmunya bermanfaat bagi kita semua
pamit dulu
assalamualaikum..
0 komentar:
Posting Komentar